Karena kasih sayang Allah ta’ala terhadap hamba-Nya, Dia menjadikan Al Qur’an menjadi sebab keselamatan dari neraka, baik isinya maupun hanya pembacaannya. Karena Allah akan jadikan Al Qur’an sebagai Syafa’at pada hari kiamat nanti. Atas kasih sayang-Nya pula, Allah perintahkan manusia untuk memenuhi hak-hak Al Qur’an, seolah Dia menyuruh manusia memasuki surga-Nya.
Ada beberapa hak-hak Al Qur’an atas manusia di antaranya :
- Beriman kepadanya dengan sebenar-benarnya.Beriman kepada Al Qur’an merupakan pokok keimanan, merupakan kewajiban baku dan mengikat syarat keislaman seseorang. Iman kepada Al Qur’an adalah perintah Allah ta’ala :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا ١٣٦
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya [QS. An Nisa’ 136]
Dalam syarh kitab Aqidah At Thahawiyah, Imam Abil ‘Izz Al Hanafi rahimahullah :
ونؤمن أن القرآن كلام الله، منه بدا بلا كيفية قولاً، وأنزله على رسوله وحياً، وصدقه المؤمنون على ذلك حقاً، وأيقنوا أنه كلام الله تعالى بالحقيقة ليس بمخلوق ككلام البرية.. ولا نجادل في القرآن، ونشهد أنه كلام رب العالمين نزل به الروح الأمين فعلمه سيد المرسلين محمداً صلى الله عليه وسلم وهو كلام الله تعالى لا يساويه شيء من كلام المخلوقين، ولا نقول بخلقه ولا نخالف جماعة المسلمينDan kami beriman bahwa Al Qur’an adalah kalamullah. Dari-Nya kalam itu bermula tanpa mempertanyakan bagaimana Dia berfirman. Dan Dia menurunkan kepada Rosul-Nya dalam bentuk wahyu. Dan orang-orang mukmin mengimaninya dengan sebenar-benarnya. Dan mereka meyakini bahwa Al Qur’an adalah kalamullah secara hakiki, bukan makhluk yang diciptakan seperti kalamnya manusia… Dan kami tidak memperdebatkan Al Qur’an. Dan kami bersaksi bahwa itu adalah kalam Tuhan semesta alam yang dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril) kepada Sayyidul Mursalin, Muhammad ﷺ. Inilah kalamullah yang tidak sama dengan kalam makhluk manapun. Dan kami tidak berpendapat akan kemakhlukannya dan kami tidak menyelisihi Aqidah Jama’ah Kaum Muslimin.
- Beramal dengannyaKonsekuensi wajib setelah beriman adalah taat kepada Allah ﷻ dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Allah ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَأَنْتُمْ تَسْمَعُونَ
Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya) [Al Anfal : 20]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ …Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu … [Al Anfal : 24]
Rasulullah ﷺ bersabda :
يؤتى بالقرآن يوم القيامة وأهله الذين كانوا يعملون به تقدمه سورة البقرة وآل عمران كأنهما غمامتان أو ظلتان سوداوان بينهما شرق ـ ضياء ونور ـ أو كأنهما حزقان من طير صواف تحاجان عن صاحبهماDidatangkan Al Quran pada hari kiamat, dan pemiliknya, yaitu yang dulunya mengamalkan Al Qur’an. Didatangkan padanya surat Al Baqarah dan surat Ali Imron seolah-olah berupa awan atau berupa naungan yang gelap, antara keduanya ada celah sinar, atau seolah-olah berupa dua formasi kumpulan burung yang keduanya hendak melindungi pemilik kedua surat itu (dari dahsyatnya hari itu). [HR. Muslim]
- Mempelajari dan mengajarkannyaRasulullah ﷺ bersabda :
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya. [HR. Bukhari]
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas beliau berkata :
كان النبي صلى الله عليه وسلم أجود الناس بالخير وأجود ما يكون في شهر رمضان لأن جبريل كان يلقاه في كل ليلة في شهر رمضان حتى ينسلخ يعرض عليه رسول الله صلى الله عليه وسلم القرآن فإذا لقيه جبريل كان أجود بالخير من الريح المرسلةRasulullah ﷺ itu paling murah (lembut dan dermawan) hatinya manusia, dan lebih bermurah hati lagi pada bulan Ramadhan, karena Jibril menemuinya setiap malam pada bulan Ramadhan hingga Rasulullah ﷺ menyetorkan bacaan (tadarus) Al Qur’an padanya, apabila Jibril telah menemui beliau, beliau menjadi lebih murah hati dari pada sepoinya angin. [HR. Bukhari]
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ berkata : “Bacalah untukku al Qur’an”, aku berkata : “Wahai Rosulullah, aku baca untukmu padahal kepadamu Al Qur’an ini diturunkan?” Beliau jawab : “Aku suka mendengarkannya dari orang lain” Aku pun membacakan untuk beliau surat An Nisa’ hingga mencapai ayat :
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًاMaka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu). [An Nisa’ : 41]
Beliau ﷺ menyela “Cukup, cukup”, aku tengok beliau, ku lihat air matanya bercucuran. [Muttafaq ‘alaihi]Dari hadits-hadits di atas menunjukkan akan kewajiban agar kita memperhatikan pembelajaran dan penguasaan ilmu Al Qur’an. Jangan sampai rutinitas dalam pencaharian membuat kita malas, malu dan membuat kita semakin disibukkan dengan dunia saja.
Sebaik-baik hal yang seharusnya banyak diisi oleh seorang muslim dalam setiap waktunya adalah mempelajari, menghafalkan dan mengajarkannya.
- MembacanyaOrang yang membaca Al Qur’an akan disempurnakan pahala dan ditambahkan fadhilah baginya. Allah ﷻ berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُور
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri [QS. Fathir 29-30]
Rosulullah ﷺ bersabda :
اقرؤوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعاً لأصحابهBacalah Al Qur’an, sungguh ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat yang menolong sahabatnya. [HR. Muslim]
Dari Abu Musa radhiyallahu’anhu, Rosulullah ﷺ bersabda :
مثل المؤمن الذي يقرأ القرآن مثل الأترجة ريحها طيب وطعمها طيب، ومثل المؤمن الذي لا يقرأ القرآن كمثل التمرة لا ريح لها وطعمها حلوPerumpamaan orang mu’min yang baca Al Qur’an seperti buah Utrujah (jeruk sukade), aroma dan rasanya sedap, sedangkan orang mu’min yang tidak baca Al Qur’an seperti buah Tamrah (kurma), tanpa aroma tapi manis rasanya. [Muttafaq ‘alaih]
- MenghafalnyaOrang yang menghafal Al Qur’an adalah orang yang paling banyak mengulang-ulang bacaan Al Qur’an. Wajib bagi umat ini setidaknya ada sebagian yang menghafal kitabullah demi terjaganya. Allah menjamin penghafal Al Qur’an dengan banyak fadhilah agung.Rosulullah ﷺ bersabda:
يقال لصاحب القرآن اقرأ وارتقِ، ورتل كما كنت ترتل في الدنيا، فإن منزلك عند آخر آية تقرؤها
Akan dikatakan kepada pemilik (penghafal) Al Qur’an, “Bacalah, dan naiklah, bacalah dengan tartil seperti kau membacanya di dunia, sunggh kedudukanmu di akhirat setingkat dengan banyaknya ayat hingga akhir ayat yang kau baca (hafal).” [HR. Abu Dawud, At Tirmidzi]
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi ﷺ bersabda :
الذي يقرأ القران وهو حافظ له مع السفرة الكرام البررة، والذي يقرأ القران ويتَتَعتع فيه وهو عليه شاق له أجرانOrang yang membaca Al Qur’an dan dia pun hafal (atau mahir) maka berada bersama para malaikat yang dimuliakan. Sedangkan orang yang membacanya dengan terbata-bata, tetap berusaha meski kesulitan, maka baginya ada dua pahala. [Muttafaq ‘alaih]
Dan masih banyak dalil-dalil lain yang menghasung agar kita memenuhi hak-hak Al Qur’an…
Wallahu a’lam.
Written by Adhi S
Lebak, 19 Ramadhan 1439 H